Di tengah ramainya pemain asing dan naturalisasi yang makin dominan di lini depan, kehadiran sosok seperti Septian Bagaskara itu jadi semacam angin segar buat sepak bola Indonesia. Di saat banyak klub ngandelin striker luar, Septian nunjukin bahwa pemain lokal juga bisa tampil ganas di kotak penalti, punya naluri gol tinggi, dan tetap konsisten sepanjang musim.
Bukan cuma jago cetak gol, tapi juga punya komitmen tinggi buat berkembang. Karier Septian Bagaskara adalah bukti bahwa kerja keras dan kesabaran bisa bikin pemain lokal jadi pilar utama tim. Dan yang paling penting—dia bukan striker one season wonder. Konsistensi adalah ciri khasnya.
Awal Mula Karier: Dari Kediri Menuju Profesional
Lahir di Kediri pada 26 September 1997, Septian Bagaskara udah cinta sama bola dari kecil. Gak aneh sih, soalnya Kediri termasuk kota yang punya kultur sepak bola kuat. Tapi buat jadi pemain profesional, tentu butuh lebih dari sekadar hobi.
Perjalanan awal Septian Bagaskara:
- Ikut SSB lokal sejak SD
- Masuk akademi Persedikab Kediri
- 2017 mulai naik ke level profesional
- Gabung Persik Kediri dan mulai mencuri perhatian
Titik balik karier Septian datang waktu dia gabung Persik Kediri. Di klub inilah dia mulai rutin tampil dan pelan-pelan menjelma jadi striker utama. Yang keren, dia gak pernah “makan puji”. Walau tampil bagus, dia tetap fokus latihan dan ngasah skill.
Performa Gacor Bareng Persik: Puncak Karier dan Mental Juara
Saat Persik Kediri berlaga di Liga 2 Indonesia, Septian Bagaskara tampil gila-gilaan. Musim 2019 jadi musim terbaiknya waktu dia jadi top skor Liga 2 dan sukses bantu Persik promosi ke Liga 1. Gak cuma cetak banyak gol, tapi juga kontribusinya ke permainan tim kelihatan banget.
Statistik gila Septian musim 2019:
- Total gol: 14 gol dalam 23 laga
- Jadi top scorer Liga 2
- Bawa Persik jadi juara dan promosi ke Liga 1
Yang bikin spesial, Septian bukan tipe striker egois. Dia aktif bantu pressing, turun ke tengah kalau tim butuh build-up, dan sering banget bikin ruang buat winger. Itu kenapa pelatih selalu percaya sama dia, meski kadang jumlah golnya gak terlalu heboh kayak striker asing.
Gaya Bermain Septian Bagaskara: Efisien, Tajam, dan Bikin Panik Lawan
Kalau lo perhatiin gaya main Septian Bagaskara, dia itu striker yang efisien banget. Gak banyak gaya, tapi sekali dapet bola di posisi yang pas, langsung jadi ancaman. Dia jago banget cari celah di pertahanan lawan dan selalu tahu kapan harus ambil posisi buat finishing.
Ciri khas permainan Septian:
- Positioning di kotak penalti sangat presisi
- Punya kecepatan akselerasi pendek
- Jago duel satu lawan satu dengan kiper
- Tajam di bola rebound dan second ball
- Tembakan kaki kanan kuat dan akurat
Dia juga gak takut duel fisik sama bek-bek gede. Justru sering banget dia manfaatin momen duel buat menangin bola dan dapet peluang. Septian Bagaskara itu striker yang tahu cara main cerdas, bukan cuma ngandelin otot.
Mentalitas dan Etos Latihan: Gak Pernah Puas
Yang bikin Septian Bagaskara beda dari striker lokal lain adalah mental kerja kerasnya. Meski udah terkenal dan punya banyak fans, dia tetap rajin latihan tambahan. Bahkan sering banget dia upload sesi gym pribadi, latihan dribbling, atau finishing.
Rutinitas Septian di luar latihan resmi:
- Latihan fisik dan beban buat jaga kekuatan tubuh
- Sesi latihan finishing tambahan bareng pelatih pribadi
- Analisis video pertandingan buat evaluasi diri
- Jaga pola makan dan tidur biar gak gampang cedera
Dengan mental kayak gini, gak heran kalau dia jarang kena cedera berat. Dan stamina dia juga konsisten dari awal sampai akhir musim. Itu salah satu alasan kenapa pelatih selalu pasang dia, bahkan kadang main full 90 menit terus.
Panggilan Timnas dan Ekspektasi Publik
Performa bagus di klub akhirnya bikin Septian Bagaskara dapet panggilan ke Timnas Indonesia. Walaupun belum jadi langganan starting XI, kehadiran dia di skuat nasional jadi bukti bahwa pemain lokal juga bisa bersaing dengan naturalisasi.
Momen penting bersama Timnas:
- Dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk TC dan FIFA Matchday
- Tampil di beberapa laga uji coba internasional
- Jadi striker pelapis yang diandalkan saat rotasi
Walau belum sering cetak gol di level Timnas, Septian selalu kasih kontribusi lewat pressing dan pergerakan. Dan buat striker, gol itu penting—tapi kerja tim juga gak kalah krusial. Shin Tae-yong sering bilang, dia suka pemain yang mau kerja keras. Dan itu cocok banget sama karakter Septian.
Tantangan Jadi Striker Lokal di Era Naturalisasi
Lo pasti sadar, posisi striker di Liga 1 sekarang dikuasai pemain asing. Mulai dari striker Brasil, Afrika, sampai naturalisasi dari Eropa. Dalam kondisi kayak gini, striker lokal susah banget dapet menit bermain reguler.
Tapi Septian Bagaskara tetap bisa bersaing. Dia gak minta dikasihani. Justru dia kerja dua kali lebih keras buat buktiin bahwa pemain lokal juga layak jadi pilihan utama.
Tantangan yang dihadapi striker lokal kayak Septian:
- Persaingan dengan striker asing berpengalaman
- Perbandingan statistik gol yang gak imbang
- Minimnya jam terbang di laga-laga besar
- Tekanan fans dan media sosial
Tapi semua itu gak bikin dia minder. Justru dijadiin motivasi. Dan sekarang, pelatih-pelatih lokal mulai ngasih kepercayaan lebih ke striker lokal. Septian jadi bukti hidup bahwa kualitas lokal gak kalah.
Popularitas dan Hubungan dengan Fans
Meski gak seglamor pemain naturalisasi, Septian Bagaskara punya basis fans loyal. Terutama di Kediri, dia udah kayak ikon kota. Banyak yang bilang dia “anak daerah yang sukses angkat nama kota sendiri.”
Faktor yang bikin fans suka sama Septian:
- Humble dan gampang didekati
- Sering interaksi di media sosial
- Gak suka kontroversi atau gaya hidup hedon
- Bangga pake seragam lokal dan bela daerah asal
Lo bisa lihat di Instagram atau TikTok-nya—komentarnya penuh support dan semangat. Dia juga sering datang ke SSB atau kegiatan sosial bareng komunitas bola lokal. Gak heran kalau dia dijuluki “idola rakyat” oleh netizen.
Rencana Masa Depan dan Target Karier
Meski usianya udah masuk late-20s, Septian Bagaskara masih punya banyak potensi. Apalagi striker itu biasanya puncak kariernya justru datang umur 28–30. Jadi perjalanan dia masih panjang.
Target realistis Septian ke depan:
- Tembus skuat utama Timnas di turnamen resmi
- Catatkan 10+ gol dalam satu musim Liga 1
- Bantu klubnya finish di papan atas klasemen
- Jadi mentor buat striker muda lokal lainnya
Dia juga sempat bilang pengen banget main di luar negeri—entah itu di Asia Tenggara kayak Thailand atau Malaysia. Dan itu bukan mimpi yang mustahil, mengingat gaya main dia cukup adaptif dan disiplin banget.
Bullet Recap Kenapa Septian Bagaskara Layak Diidolakan:
- Striker lokal yang konsisten dan gak angin-anginan
- Finishing akurat dan pergerakan efisien
- Mental juara dan kerja keras luar biasa
- Punya pengalaman di Timnas dan klub besar
- Gak neko-neko dan dekat dengan fans
- Punya peran penting dalam kebangkitan striker lokal
Penutup: Septian Bagaskara, Striker Lokal yang Layak Dapat Spotlight
Di tengah euforia pemain asing dan hype naturalisasi, Septian Bagaskara tetap berdiri sebagai simbol bahwa pemain lokal juga bisa bersinar tanpa harus viral atau drama. Dia fokus di lapangan, kasih bukti lewat performa, dan konsisten kerja keras dari hari ke hari.
Dengan mentalitas baja, kemampuan teknis, dan attitude yang positif, Septian Bagaskara adalah representasi striker lokal berkualitas yang harus lebih sering dikasih spotlight. Dia bukan cuma pemain, tapi juga panutan buat generasi muda yang mau ngebuktiin bahwa kerja keras selalu menang.